Contoh Permasalahan-permasalahan yang muncul ssat pembelajaran PKn di Kelas 5 SD


Kasus Pertama pembelajaran PKN kelas V SD
Hasil gambar untuk gambar masalah di kelas

           Bu Is akan mengajarkan PKn dengan topik Pemersatu bangsa Indonesia, di kelas V SD. Ia mempersiapkan media berupa gambar Lambang Negara Indonesiayang berukuran kecil. Ia juga mempersiapkan LKS tentang Lambang Negara Indonesia.
             Sebelum mengajar, Bu Is memberikan apersepsi bahwa Lambang Negara Indonesia adalah burung Garuda. Bu Is juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu tentang Pemersatu bangsa Indonesia. Setelah itu,  Bu Is memulai mengajar materi tentang Pemersatu bangsa Indonesia. Ia menyuruh siswa menyalin apa yang tertulis dalam buku tentang pemersatu bangsa. Setelah itu Bu Is memberikan LKS sebagai latihan secara berkelompok. Siswa melaporkan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya.
                 Untuk menambah pemahaman siswa, Bu Is mengadakan sesi Tanya jawab dengan siswa. Hal ini juga bertujuan membuat siswa lebih tertarik. Namun tidak ada satupun yang bertanya hanya diam saja. Karena tidak ada yang bertanya Bu Is mengadakan Tanya jawab tentang materi yang telah ditulis tersebut.
Setelah itu Bu Is mengadakan evaluasi, dan setelah di koreksi, Bu Is tidak menyangka bahwa hasilnya tidak memuaskan. Hasil nilai murid yang mencapai 75 ke atas hanya 10 orang dari 30 siswa. Bu Is merenung, mengapa target tidak tercapai, padahal dia menargetkan 75 % siswa mendapat nilai 75 ke atas.

Kasus Kedua pembelajaran PKN kelas V SD

Hasil gambar untuk gambar masalah di kelas             Bu Subari mengajar kelas V di satu SD di daerah pegunungan yang dikelilingi oleh hutan. Jika kita memandang ke arah utara dari halaman SD akan terlihat hutan pinus di kaki pegunungan yang indah, sedangkan jika kita memandang ke arah barat, mata kita akan terpaku melihat hutan belantara yang sangat lebat dan dekat. Burung-burung terlihat berterbangan karena jarak antara hutan dan SD tersebut tidak jauh. Udara di sana cukup sejuk dengan hawa pegunungan yang segar.

             Di kelas V terdapat 13 orang anak. Meskipun secara resmi, bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, namun dalam berkomunikasi baik guru maupun murid menggunakan bahasa daerah. Oleh karena itu nuansa daerah sangat terasa baik di dalam maupun diluar kelas. Ketika seorang tamu dari luar daerahnya bertanya kepada anak-anak mereka menjawab dengan bahasa Indonesia dengan patah-patah sehingga sukar dipahami maksudnya. Bu subari membantu memperbaiki jawaban anak tersebut sehingga dapat dipahami oleh tamunya.
Suatu hari dalam pelajaran PKn, salah satu topik yang akan disampaikan adalah Wilayah NKRI. Seperti biasa ketika masuk kelas Bu Subari mengucapkan salam yang disambut dengan salam serempak oleh anak-anak. kemudian Bu Subari meminta anak-anak mengeluarkan buku PKn dan selanjutnya Bu Subari memulai pelajaran dengan menuliskan pokok bahasan Wilayah NKRI, dengan topik/subtopik Indonesia sebagai negara kepulauan. Setelah itu terjadi peristiwa seperti berikut.


Bu Subari : "anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang wilayah NKRI, siapa yang tahu apa itu negara kepulauan dan dimana letak geografis Indonesia."


Anak-anak terdiam, tidak ada yang menjawab. Sebagian dari mereka ada yang menjawab dalam bahasa daerah, tetapi jawaban tersebut diajukan kepada temannya bukan kepada guru, setelah itu terdengar suara cekikikan..

Bu Subari : "kalau anak-anak tidak tahu, perhatikan ke papan tulis."

Bu Subari menuliskan definisi atau pengertian Negara kepulauan
dan letak geografis Indonesia di papan tulis, kemudian meminta salah seorang siswa membacanya. Anak yang ditunjuk, membaca dengan terbata-bata dan ucapannya tidak begitu jelas. Bu Subari kemudian meminta anak-anak mencatat definisi tersebut dan menhafalkannya. Lima menit kemudian Bu Subari menghapus tulisan di papan tulis dan meminta anak-anak secara bergiliran  menyebutkan apa yang dimaksud dengan Negara kepulauan. Ternyata tidak ada anak yang mampu menyebutkan definisi itu dengan benar, bahkan mengucapkan kata homogen dan heterogenpun masih susah.

Bu Subari berusaha menahan amarahnya, dan meminta anak-anak membaca berulang-ulang catatan mereka, sehingga pada pelajaran yang akan datang anak-anak sudah hafal definisi dan letak geografis Indonesia tersebut. Pelajaran PKn dilanjutkan dengan meminta anak-anak secara bergilir membaca keuntungan atau dampak positif dari letak geografis Indonesia dari buku pelajaran PKn sampai waktu istirahat tiba.

Comments