TUGAS TAP (TUGAS AKHIR PROGRAM)
A. Permasalahan PKn SD Kelas V
Di kelas V terdapat 13 orang anak. Meskipun secara resmi, bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, namun dalam berkomunikasi baik guru maupun murid menggunakan bahasa daerah. Oleh karena itu nuansa daerah sangat terasa baik di dalam maupun diluar kelas. Ketika seorang tamu dari luar daerahnya bertanya kepada anak-anak mereka menjawab dengan bahasa Indonesia dengan patah-patah sehingga sukar dipahami maksudnya. Bu Suntari membantu memperbaiki jawaban anak tersebut sehingga dapat dipahami oleh tamunya.
Suatu hari dalam pelajaran PKn,
salah satu topik yang akan disampaikan adalah Wilayah NKRI. Seperti biasa
ketika masuk kelas Bu Suntari mengucapkan salam yang disambut dengan salam
serempak oleh anak-anak. kemudian Bu Suntari meminta anak-anak mengeluarkan
buku PKn dan selanjutnya Bu Suntari memulai pelajaran dengan menuliskan pokok
bahasan Wilayah NKRI, dengan topik/subtopik Indonesia sebagai negara kepulauan.
Setelah itu terjadi peristiwa seperti berikut.
Bu Suntari : "anak-anak, hari
ini kita akan belajar tentang wilayah NKRI, siapa yang tahu apa itu negara
kepulauan dan dimana letak geografis Indonesia." Anak-anak terdiam, tidak ada yang menjawab. Sebagian dari
mereka ada yang menjawab dalam bahasa daerah, tetapi jawaban tersebut diajukan
kepada temannya bukan kepada guru, setelah itu terdengar suara cekikikan. Bu Suntari:
"kalau anak- anak tidak tahu, perhatikan ke papan tulis."
Bu Suntari menuliskan definisi
atau pengertian Negara kepulauan dan letak geografis Indonesia di papan tulis,
kemudian meminta salah seorang siswa membacanya. Anak yang ditunjuk, membaca
dengan terbata-bata dan ucapannya tidak begitu jelas. Bu Suntari kemudian
meminta anak-anak mencatat definisi tersebut dan menhafalkannya. Lima menit
kemudian Bu Suntari menghapus tulisan di papan tulis dan meminta anak-anak
secara bergiliran menyebutkan apa yang dimaksud dengan Negara kepulauan.
Ternyata tidak ada anak yang mampu menyebutkan definisi itu dengan benar,
bahkan mengucapkan kata homogen dan heterogenpun masih susah.
Bu Suntari berusaha menahan amarahnya, dan
meminta anak-anak membaca berulang-ulang catatan mereka, sehingga pada
pelajaran yang akan datang anak-anak sudah hafal definisi dan letak geografis
Indonesia tersebut. Pelajaran PKn dilanjutkan dengan meminta anak-anak secara
bergilir membaca keuntungan atau dampak positif dari letak geografis Indonesia
dari buku pelajaran PKn sampai waktu yang ditentukan habis. Kemudian guru
mengevaluasi mereka dengan memberikan tes formatif. Setelah diperiksa ternyata
dari 13 anak dalam kelas hanya 1 siswa saja memenuhi KKM. Orang mendapatkan nilai 70 dari KKM 70 sedangkan
yang lain belum memenuhi KKM yang ditetapkan.
Merujuk kepada cerita di atas mengapa siswa tidak dapat mengemukakan definisi hutan
ReplyDelete